Kamis, 15 Agustus 2013

Nilai Tegangan Pada Resistor

Resistor secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel (variable resistor), tetapi jika hanya disebut resistor saja maka resistor yang dimaksud adalah resistor tetap (fixed resistor) atau biasa disebut juga dengan hambatan atau tahanan.
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi menahan arus litrik, dan karena arus listrik berhubungan dengan tegangan listrik, sehingga jika suatu tegangan listrik dilewatkan pada resistor maka akan terjadi penurunan pada tegangan tersebut.
Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan resistor menurut hukum Ohm adalah :

Dimana I dalam Ampere, V dalam Volt dan R dalam Ohm.
Rumah resistor biasanya dibuat dari keramik / semen dimana bahan yang berfungsi sebagai hambatanya biasanya dari karbon, logam atau lilitan kawat, besar-kecilnya nilai hambatan ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan karbon, logam atau lilitan kawat tersebut.

Penandaan Resistor


Resistor karbon atau metal-film dengan daya 0.25 - 3 watt biasanya menggunakan pita warna atau gelang warna sebagai penanda nilai resistansinya. Sedangkan resistor jenis lainya termasuk resistor pasang-permukaan atau resistor tempel (SMD) ditandai secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, tetapi resistor SMD yang sekarang banyak digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai maka biasanya dibiarkan polos, kemasan resistor tersebut biasanya diwarnai dengan warna cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, meskipun tidak menutup kemungkinan digunakannya warna lain, seperti merah tua atau abu-abu.

Membaca nilai resistor empat pita

Penandaan nilai resistor dengan menggunakan empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (lebih mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi dari harga resistansi. Kadang-kadang ditambahkan pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi seperti yang diterapkan pada resistor presisi tinggi seperti jenis metaloxide-film resistor atau yang biasa disebut dengan resistor metal-film
Sebagai contoh pembacaan nilai sebuah resistor yang memiliki pita warna : kuning-ungu-kuning-emas adalah bernilai 56\times 10^4\Omega=560k\Omega\pm2\%. Cara membaca yang lebih mudah adalah: pita pertama, kuning, mempunyai harga 4 dan pita kedua, ungu, mempunyai harga 7, sehingga keduanya dihitung sebagai 47. Pita ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 47, sedangkan pita keempat, emas, merupakan kode untuk toleransi ±5%, Secara keseluruhan skema warna kuning-ungu-kuning-emas memberikan nilai 470.000Ω pada keakuratan ±5%. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema empat warna yang dapat digunakan sebagai acuan.
Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga
(pengali)
Pita keempat
(toleransi)
Pita kelima
(koefisien suhu)
Hitam 0 0 ×100

Cokelat 1 1 ×101 ±1% (F) 100 ppm
Merah 2 2 ×102 ±2% (G) 50 ppm
Oranye 3 3 ×103
15 ppm
Kuning 4 4 ×104
25 ppm
Hijau 5 5 ×105 ±0.5% (D)
Biru 6 6 ×106 ±0.25% (C)
Ungu 7 7 ×107 ±0.1% (B)
Abu-abu 8 8 ×108 ±0.05% (A)
Putih 9 9 ×109

Emas

×10-1 ±5% (J)
Perak

×10-2 ±10% (K)
Kosong


±20% (M)

Membaca nilai resistor lima pita

Penandaan nilai resistor dengan menggunakan lima pita digunakan pada resistor presisi tinggi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%). Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema lima warna yang dapat digunakan sebagai acuan.
Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga Pita keempat
(pengali)
Pita kelima
(toleransi)
Hitam 0 0 0 ×100
Cokelat 1 1 1 ×101 ±1% (F)
Merah 2 2 2 ×102 ±2% (G)
Oranye 3 3 3 ×103 15 ppm
Kuning 4 4 4 ×104 25 ppm
Hijau 5 5 5 ×105 ±0.5% (D)
Biru 6 6 6 ×106 ±0.25% (C)
Ungu 7 7 7 ×107 ±0.1% (B)
Abu-abu 8 8 8 ×108 ±0.05% (A)
Putih 9 9 9 ×109
Emas


×10-1 ±5% (J)
Perak


×10-2 ±10% (K)
Kosong





sumber: titl-smkn.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar